CARA DOWNLOAD CITRA DENGAN GOOGLE EARTH DENGAN MENGGUNAKAN GEOOGLE SATTELIT MAPS DOWNLOADER

Awalnya saya bertaya2 bagaimana caranya download citra melalui geogle earth namun sebenarnya mungkin karena kurang informasi dan bingung caranya mendownload citra dari google earth akhirnya saya mencoba mendownloadnya dengan perasaan yang menggebu-gebu..

Sebenarnya Google Earth yang dikembangkan oleh perusahaan ternama keyhole.inc yang kemudian diambil alih oleh Google pada tahun 2004 ini sangat membantu sekali dalam hal sharing data penginderaan jauh.. selama ini yang kita tahu mungkin hanya sekedar menggunakan saja tanpa tahu bagaimana cara menyimpan data citra dari google earth ini..

Bermacam citra yang disharing dalam google earth ini yang berupa citra satelit, maupun foto udara dengan resolusi spasial yang rendah hingga resolusi spasial yang sangat tinggi. google earth memakai sistem geodetik datum dunia tahun 1984 yang dikenal dengan WGS-84. google earth ditampilkan dalam bentuk globe interaktif yang dapat di zoom sesuai kebutuhan penggunanya, dan kita dapat mencari daerah yang diinginkan dengan mengetikkan nama daerah tersebut.

Citra resolusi spasial yang sangat tinggi dapat dimanfaatkan untuk pemetaan skala detil yang sangat baik.. nah sebenarnya kita terhalang sekali dalam masalah dana untuk mendapatkan citra satelit resolusi spasial yang sangat tinggi ini. bayangkan saja citra resolusi spasial tinggi macam Ikonos, Quickbird, Geo Eye yang per km2 yang harganya mencapai 23 USD.. nah lo.. mahal khan... mending yang gratisan kan? he he he...
Aku mau sharing cara download citra dari google earth menggunakan software Google Sattelite Maps Downloader. Aku mau sharing tutorialnya yang sebelumnya di posting oleh mas susetya widiantara dalam webnya , jika dalam webnya mas suset menggunakan stitch map, aku disini mau jelasin caranya lewat google sattelite maps downloader. nah daripada banyak omong ni aku jelasin.

1. Download Google Earth DISINI
2. Download Google Sattelite Maps Downloader DISINI 

SEJARAH GEOLOGI PEGUNUNNGAN SELATAN JAWA TIMUR

GEOLOGI UMUM
1.      Fisiografi
Secara umum, fisiografi Jawa Tengah bagian selatan-timur yang meliputi kawasan Gunungapi Merapi, Yogyakarta, Surakarta dan Pegunungan Selatan dapat dibagi menjadi dua zona, yaitu Zona Solo dan Zona Pegunungan Selatan (Bemmelen, 1949) (lihat Gambar 2.1). Zona Solo merupakan bagian dari Zona Depresi Tengah (Central Depression Zone) Pulau Jawa. Zona ini ditempati oleh kerucut G. Merapi (± 2.968 m). Kaki selatan-timur gunungapi tersebut merupakan dataran Yogyakarta-Surakarta ( ± 100 m sampai 150 m) yang tersusun oleh endapan aluvium asal G. Merapi. Di sebelah barat Zona Pegunungan Selatan, dataran Yogyakarta menerus hingga pantai selatan Pulau Jawa, yang melebar dari P. Parangtritis hingga K. Progo. Aliran sungai utama di bagian barat adalah K. Progo dan K. Opak, sedangkan di sebelah timur ialah K. Dengkeng yang merupakan anak sungai Bengawan Solo (Bronto dan Hartono, 2001). Satuan perbukitan terdapat di selatan Klaten, yaitu Perbukitan Jiwo. Perbukitan ini mempunyai kelerengan antara 40 – 150 dan beda tinggi 125 – 264 m. Beberapa puncak tertinggi di Perbukitan Jiwo adalah G. Jabalkat (± 264 m) di Perbukitan Jiwo bagian barat dan G. Konang (lk. 257 m) di Perbukitan Jiwo bagian timur. Kedua perbukitan tersebut dipisahkan oleh aliran K. Dengkeng. Perbukitan Jiwo tersusun oleh batuan Pra-Tersier hingga Tersier (Surono dkk, 1992).

PENGERTIAN DESA KOTA

Pengertian Desa dan perdesaan sering dikaitkan dengan pengertian rural dan village , dan sering pula dibandingkan dengan kota (town/city) dan perkotaan (urban). Perdesaan(rural)menurut S. Wojowasito dan W.J.SPoerwodarminto (1972) diartikan seperti desa atau seperti di desa” dan perkotaan (urban) diartikan “seperti kota atau seperti di kota”.Berdasarkan batasan tersebut, perdesaan dan perkotaan mengacu kepadakarakteristik masyarakat, sedangkan desa dan kota merujuk pada suatusatuan wilayah administrasi atau teritorial. Dalam kaitan ini suatu daerah perdesaan dapat mencakup beberapa desa.

PENGERTIAN GEOGRAFI

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke-1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi. Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama 'Atlas Ptolomaeus'.

            Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah "Gen re de vie". Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.